More about me?

Head Up

Head Up

Jumat, 20 November 2015

DILAN

HAIIII
(Well, actually some of you who visited my blog by coincidence, boredoom, randomly, or another reason may thought what the hell am I doing with those HAI HELLO or anything in the beginning of my post. And being sarcastic about it behind me wkwkw, trust me I have my own reader, I don't know who they're but the number of my visitor always grow little by little anddd one of them is you, so, those HAI HELLO and another greeting is for you, don't be sarcastic anymore huhu I'm just trying to greet you. And, once again, hai!)

And no, this post isn't going to talk about my greetings but as you can see, it's about DILAN.

DILAN?

Yes.
All this time, I have my all time favourite novel. Ilana Tan's. And finally, now I have another couple of novel in my mind. I think it has started more than a month ago for me to love those guy. DILAN dan DILAN #2. Pidi Baiq is the one who own the pen.

May I....? I REALLY LOVE THOSE DAMN NOVEL.

Jadi, dari awal liat covernya, emang udah suka banget, apalagi setelah liat komentar-komentar dari orang lain yang ada di bagian belakang novel. Pas buka novelnya, makin cinta.

Di awal novel, sebelum cerita dimulai ada gambar dari sosok orang-orang yang akan ada di dalem novel itu. Buat kalian yang belom pernah baca novel karna ngga bisa bayangin atau bosen ngga ada gambar, kalian bisa mulai pake novel ini. Ada beberapa belas gambar tokoh di awal novel + namanya untuk ngenalin ke kalian rupa dari mereka, terus nanti selama baca juga akan di sisipin gambar kejadian saat itu, ngga banyak sih buat kalian yang ngarep isinya gambar semua tapi buat yang biasa baca novel tanpa gambar, itu itungannya udah banyak banget hahaha. Gambarnya simple, tanpa warna, tapi tuh dapet banget wkwkw bingung ya? Gue juga bingung gimana cara jelasinnya, maafin gue ya?

Terus lagi, novel ini kan dari sudut pandang cewe namanya MILEA, pov Milea mandang sosok Dilan. Nah, di awal novel juga Milea bilang kalau dia mau pake bahasa khas Dilan. Mau tau gimana bahasa khas Dilan? Harus baca karna lagi-lagi gue ngga bisa jelasin, maafin gue lagi ya? Yang jelas buat gue tuh bahasanya santai bikin ngga cape bacanya. Bahasanya khas banget, baku engga dan santai banget juga ngga, pokoknya khas Dilan! Wkwkwk.

Kalian juga akan kebawa suasana, akan kebayang gimana Bandung tahun 1990, keadaannya, suasananya, pokoknya semuanya. Mungkin akan ada keuntungan buat yang sering ke Bandung karna Milea akan sering sebut nama jalan atau daerah yang mungkin kalian tau, jadi bayanginnya bisa lebih nyata! 

Hmm, apalagi ya?

Oya, novel ini juga keadaan pergaulannya sama aja kayak anak jaman sekarang, jadi buat yang ngga suka sama cerita yang latar waktunya jaman dulu, jangan takut. Kalian ngga akan ngerasa asing karna kalian kayak ada di antara Dilan sama Milea, kalian mungkin aja lupa kalo itu cerita tentang 1990.

Buat yang buta sama sekali tentang novelnya, kalian pasti awalnya bingung. Sebenernya siapa yang nulis novelnya? Milea siapanya author, sih? Dilan itu beneran? Ya kalian harus baca sampe abis dan baru kalian akan ngerti sendiri, seruuu!

Intinya, DILAN sama DILAN #2 udah ninggalin jejak di hati, bikin Anne mau ke Dilan tapi Dilan ngga nyata. Dilan juga cuma mau ke Milea. Tapi Anne ramal, Dilan pasti ada di suatu tempat di dunia ini.

HAHAHA bingung kan maksudnya apa? Cuma yang baca novelnya yang ngerti maksud gaya bahasa itu. Dan maafin juga, sebenernya ada beberapa spoiler diatas, tapi semoga aja kalian ngga sadar.

Terima kasih yang udah visit, dadahhh!


Jangan rindu.
Ini berat.
Kau tak akan kuat.
Biar aku saja.
-Dilan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar